Senin, 09 Mei 2011

Lebih Dekat dengan Tekanan Darah

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

Gambar 7 .Cara Pengukuran tekanan darah
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.

Apa itu Fantom Air?

Sejak ditemukannya radiasi, banyak perkembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan manusia. Sebuah benda yang memancarkan sinar radiasi seperti sinar alfa, beta dan gamma diterapkan di berbagai ilmu pengetahuan di masing-masing disiplin ilmu, tidak terkecuali di bidang kedokteran.
Salah satu revolusi penggunaan radiasi dalam bidang kedokteran yang manfaatnya sangat besar yaitu TomoTherapy[1]. Dalam tomotherapy, sinar radiasi digunakan untuk menangani penyakit kanker seperti kanker paru-paru, kanker payudara, kanker kelenjar getah bening, bahkan kanker yang diderita anak-anak dengan dosis radiasi tertentu.
Takaran dosis radiasi digunakan agar radiasi tepat mengenai sel tumor yang akan diobati. Dosis ditentukan dengan mengetahui jarak antara tumor dan sumber radiasi. Penakaran dosis untuk kegiatan tomotherapy menggunakan alat yang bernama fantom air (water phantom) yang merupakan alat bantu pengganti objek jaringan tubuh manusia. Karenanya, fantom air merupakan salah satu peralatan yang wajib dimiliki oleh instalasi radioterapi di rumah sakit.
Akan tetapi, hingga saat ini kebanyakan rumah sakit di Indonesia memiliki fantom air yang diproduksi di luar negeri dengan harga yang cukup mahal. Akibatnya, bukan hanya akan menghambat penerapan tomotherapy di banyak wilayah di indonesia namun juga ketika ada kerusakan alat, akan sangat sulit memperbaikinya karena tidak tersedianya ahli fantom air dan suku cadang yang dibutuhkan.


Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mencoba untuk mengembangkan sendiri fantom air buatan anak negeri. Dengan begitu, permasalah mengenai harga akan terpecahkan karena akan lebih murah baik dari segi bahan baku dan pembuatan. Selain itu jika terjadi kerusakan, akan mudah memperbaikinya.
Di samping manfaat akan biaya dan perawatan, akan berimbas pula pada sisi pengetahuan dan penerapan ilmu pengetahuan itu sendiri. Desain dan inovasi tentunya akan digunakan dalam penerapan alat kalibrasi fantom air dari waktu kewaktu.

Bikin ECG sendiri yuuk...

Gini nih caranya...

1. Lampirkan empat elektroda pada kedua pergelangan tangan dan pergelangan kaki, seperti yang ditunjukkan di Laboratorium Gambar 17.3.

2. Rekam ECG, sadapan I, II, dan III dengan subjek saat istirahat dan selama latihan ringan (berjalan naik dan turun tangga dua kali).
Penempatan Limb untuk elektrokardiogram dan segitiga Einthoven. RA = lengan kanan, LA = lengan kiri, RL = kaki kanan, LL = kaki kiri. Lead II terletak di sepanjang sumbu jantung dan merupakan sinyak EKG yang paling sering ditampilkan.

3. Untuk masing-masing lead, dikarenakan tegangan outputnya kecil, maka harus diberikan rangkaian instrumentasi amplifier dulu. Seteleh melalui amplifier, beri juga rangkaian Low pass filter agar sinyalnya terhindar dari noise.
ini instrumentasi amplifiernya...


ini LPF-nya...

4.  Untuk membuktikan teori segitiga Einthoven -jumlah tegangan tiap lead sama dengan nol- , maka kita butuh suatu alat yang bisa mengambil data ketiga lead tadi secara simultan. Alat tersebut adalah osiloskop yang punya chanel minimal 3 yang sudah di trigger terlebih dahulu. Atau kalau kalian nggak pengen susah-susah trigger osiloskop, cukup dengan memakai DAQ yang simultan...tapi harganya wuiiih...7 juta...

OK, selamat mencoba...!

Apa itu ECG?


Elektrokardiogram (ECG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung. ECG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil dengan memasang electroda pada badan. Rekaman ECG ini digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal ECG direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.
Fungsi dasar dari elektroda adalah mendeteksi sinyal kelistrikan jantung. Fungsi dari transducer adalah untuk mengkonversi informasi biologis menjadi sinyal elektrik yang dapat diukur. Transducer ini dipakai dengan menggunakan interface jelly electrode-electrolyte. Dengan menggunakan elektroda Ag/AgCl mengurangi noise dengan frekuensi rendah pada sinyal ECG yang terjadi karena pergerakan. Gambar di bawah memperlihatkan beberapa contoh sensor ECG sedangkan gambar kedua memperlihatkan salah satu teknik monitoring ECG dalam penempatan elektroda.


Teknik monitoring standar ekstremitas (metoda Einthoven) atau standard limb lead. Dalam menggunakan teknik ini, dilakukan 3 tempat monitoring EKG yakni
 
Gambar 1. Sensor ECG
 
Gambar 2. Teknik monitoring ECG
a. Lead I dibentuk dengan membuat lengan kiri (LA-left arm) elektroda positif dan lengan kanan (RA- right arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 0º
b. Lead II dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan lengan kanan (RA- right arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 60º
c. Lead III dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan lengan kiri (LA- left arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 120º

Gambar 3. Teknik monitoring dengan menggunakan metode segitiga Einthoven
 Karakteristik dan parameter- parameter dalam Elektrokardiogram
Sinyal ECG terdiri dari gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T (diperlihatkan pada gambar di bawah ini digunakan untuk mendeteksi kelainan jantung atau aritmia (arrythmia). Urutan terjadinya sinyal EKG yang dapat menimbulkan gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T adalah sebagai berikut :
1. Setiap siklus kontraksi dan relaksasi jantung dimulai dengan depolarisasi spontan pada nodus. Peristiwa ini tidak tampak pada rekaman EKG
2. Gelombang P merekam peristiwa depolarisasi dan kontraksi atrium (atria contract). Bagian pertama gelombang P menggambarkan aktivitas atrium kanan; bagian kedua mencerminkan aktivitas atrium kiri.

Gambar 4. Gelombang output ECG

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...